5 Produk Skincare Lokal Terbaik dan Ramah di Kantong

Produk Skincare Lokal Terbaik

Sudah sejak lama aku selalu menggunakan skincare lokal. Skincare lokal sangat mudah didapat dan kualitasnya nggak kalah dengan skincare lain. Aku juga ingin membuat daftar produk skincare lokal terbaik versiku.

Bagiku, skincare lokal bukan sekadar merawat diri, tapi juga merawat lingkungan. Pekerjanya tentu sebagian besar pekerja lokal. Dan, alur distribusinya pun lebih ramah lingkungan daripada membeli yang diproduksi di luar negeri.

Sekarang pun, makin banyak merek skincare lokal bermunculan. Skincare lokal justru lebih sesuai untuk kulit orang Indonesia kan. Dan, bahan-bahannya pun lebih jelas asalkan kita teliti sebelum membeli. Beberapa di antaranya bahkan menggunakan bahan-bahan natural.

Produk Skincare Lokal Terbaik

Oh, ya, daftar merk skincare lokal terbaik ini adalah versiku, tentunya. Bagaimanapun, yang cocok di aku, belum tentu cocok di orang lain, ‘kan? Walaupun begitu, aku juga mengumpulkan opini dari beberapa orang lain sehingga daftar yang aku buat ini nggak begitu bias.

Jadi berdasarkan pengalaman, berikut ini adalah rekomendasi skin care terbaik di Indonesia.

Mazaya

Awalnya, aku hanya iseng. Waktu itu, aku mencoba Mazaya Moisturizer with Astaxanthin. Aku nggak berekspektasi apa pun, sih. Harganya hanya Rp27.000-an kalau nggak salah. Mengandung Astaxanthin pula. Padahal dulu, Astaxanthin masih menjadi sesuatu yang “wah”.

Surprisingly, cocok dong di aku. Waktu itu, kulitku masih berminyak parah. Pakai produk ini malah nggak berminyak, tapi nggak kering juga. Suka, deh!

Temanku juga ada yang pakai produk ini. Tipe kulitnya kering. Dan produk ini juga cocok di dia. Nggak bikin kulit makin kering. Justru melembabkan.

Serambi Botani

Serambi Botani itu semacam produk binaan IPB. Nah, aku mencoba produk Serambi Botani awalnya karena sepertinya produk-produknya natural. Memang nggak semua natural, tapi sebagian besar yang aku tahu memang produk mereka alami.

Aku pernah mencoba beberapa masker dan sabun muka. Pernah juga mencoba pelembabnya. So far, nggak ada yang mengecewakan. Dari segi harga, memang bervariasi. Tapi, ada juga sabun-sabun Rp30.000-an yang bisa untuk wajah. Maskernya pun Rp12.000 saja.

Pssst. Kue-kue di Serambi Botani juga enak, loh!

Wardah

Nggak lengkap rasanya kalau nyebut merek lokal tanpa nyebut merek yang satu ini. Awalnya, aku memang merasa kurang cocok dengan skin care Wardah walau aku cukup menyukai produk make up-ya.

Tapi, kekurangcocokanku dengan skincare Wardah sepertinya karena pemilihan produk yang kurang tepat. Pernah sih diberi tahu beauty advisor Wardah sebaiknya jangan menggunakan produk varian X kalau sedang Y. Aku lupa pastinya apa. Tapi, aku bandel. Hahaha. Dan, akhirnya, yang terkenang malah ketidakpuasan saja.

Lalu, waktu itu aku sempat terkena acne yang nyebelin banget dan ingin segera menuntaskannya. Setelah browsing, akhirnya aku memutuskan membeli Acne Spot Treatment Gel Wardah. Kali ini, sudah bertanya lebih jauh kepada beauty advisor. Dan, ternyata, hasilnya lumayan dan aku sudah repurchase.

Lalu, aku juga mencoba Acnederm Pore Refining Toner dan berencana repurchase juga, tapi penasaran dengan toner dari brand lain yang mereknya akan aku sebutkan di bawah. Harga toner Wardah yang aku pakai juga masih di kisaran Rp30.000.

Mineral Botanica

Aku sempat mencoba Acne Series Mineral Botanica. Hal yang paling aku suka adalah acne series Mineral Botanica terbagi menjadi 2: untuk kulit kering dan untuk berminyak. Jadi, nggak perlu khawatir nggak sesuai jenis kulit. Harganya juga masih di bawah Rp50.000.

Sensatia Botanicals

Aku suka banget dengan konsep Sensatia Botanicals. Mengutamakan alam banget. Waktu itu, aku pernah membeli secara online dan pengirimannya sama sekali nggak pakai bubble wrap. Plastik yang ada pada paket cuma plastik selotip.

Untuk bahan-bahannya juga natural. Aku beralih ke Sensatia Botanicals karena sunscreen lamaku mengandung Oxybenzone. Aku baru tahu bahwa Oxybenzone berbahaya bagi terumbu karang. Nah, sunscreen Sensatia Botanicals nggak mengandung bahan tersebut. Bahkan, komposisinya cuma 3 bahan!

Pertama kali kepikiran beralih kr sunscreen Sensatia Botanicals, sempat mikir ulang karena melihat harganya. Yaaa, sunscreen yang dulu aku pakai kan harganya di bawah Rp100.000, sedangkan sunscreen Sensatia Botanicals semua di atas Rp100.000. Beda sedikit, sih. Tapi lumayan buat beli wafer sekaleng. Hehe.

Tapi, dipikir-pikir, ya nggak apa-apa deh. Toh, yang punya kendali untuk lingkungan kan manusia. Harga beda sedikit mah okelah. Daripada memakai produk yang merusak terumbu karang, ‘kan?

Lalu, suprisingly, ternyata produknya sangat kental. Dan menurut admin Sensatia Botanicals, pemakainnya tipis saja. Yaaaah, kalau gini sih, 6 bulan pun mungkin belum habis. Malah jadi hemat.

Kemasan kosong Sensatia bisa dikumpulkan, loh. Lalu, nanti ditukar dengan voucher. Kadang kan bingung ya kemasan skincare mesti diapakan. Nah, daripada dibuang ke TPA, kan mending ditukar dengan voucher.

Pilih yang Sudah Terdaftar

Oke, segitu dulu, ya, cerita soal skin care-ku. Produk skincare lokal terbaik versiku sudah mempunyai nomor BPOM, ya! Beberapa sudah mempunyak sertifikat halal MUI, ada juga yang sedang dalam proses perpanjangan. Yang belum bersertifikat halal pun, aku sudah yakinkan lagi bahwa nggak mengandung sesuatu yang non-halal.

Merek lokal pun kan harus tetap dicek kembali bahan-bahannya. Jangan sampai tahu-tahu skin care yang kita pakai tiba-tiba muncul di berita sebagai produk yang tidak aman. Misalnya, ingin mencerahkan wajah dengan krim pemutih wajah, banyak kok krim yang aman, ampuh, dan sudah terdaftar di BPOM, bahkan MUI. Beberapa di antaranya pun mempunyai harga terjangkau.

Nah, beberapa dari kalian mungkin mempunyai brand skin care lokal terbaik andalan versi kalian. Namun daftar skincare diatas adalah daftar skincare lokal yang sudah pernah aku coba, dan menurut aku sampai saat ini masih menjadi yang terbaik.