Dongeng Si Kancil Dan Buaya

Siapa yang tidak kenal dongeng si kancil dan buaya yang sangat terkenal. Dongeng ini bermula ketika kancil sedang berjalan di pinggir sungai. Hari itu kancil sedang berjalan menyusuri sungai yang sangat tenang airnya. Kancil sangat kelelahan setelah seharian memakan timun dari ladang pak Tani.

Kali ini si kancil memilih jalan tepi sungai karena kalau lewat hutan sudah pasti ia akan tersesat dan tidak tahu mana jalan pulang. Apa yang terjadi ketika kancil harus menyebrangi sungai kali ini, yuk kita lanjutkan cerita dongeng si kancil dan buaya berikut ini.

Dongeng si Kancil dan Buaya

Si kancil sangat senang sekali, hari ini ia panen besar ketimun di ladang pak Tani, walau ia nakal tapi si kancil terkenal sangat cerdik sekali. Dalam perjalanan pulang ke hutan ia berjalan menyusuri sungai dengan air yang sangat tenang sekali. Tiba-tiba datang buaya dari dalam air sembari mendekati si kancil yang  sedang asyik berjalan. “Halo Kancil, ciluuk baa.!”, sontak si kancil merasa kaget bukan kepalang.

“Hai buaya, kau ini ada ada saja, kenapa sih harus mengagetkan aku, aku ini bisa jantungan tau!”, si Kancil sangat gusar sekali melihat buaya yang tiba-tiba muncul dari dalam sungai.

“Maaf cil, aku tidak sengaja, tapi tampaknya kau sangat senang sekali hari ini, mau berbagi cerita dengan kita-kita donk”, kata si Buaya kepada si Kancil. “Ah dasar kau buaya, tidak boleh lihat teman lainnya sedang bersenang-senang, aku ini baru pulang dari ladang pak Tani, habis makan timun banyaak sekali”, kata si Kancil kepada Buaya.

“Wah enak sekali, tapi kami belum makan nih, bagaimana jika kamu menjadi santapan kita” kata Si Buaya kepada si Kancil. Si kancil sangat kaget dan selangkah mundur dari mulut si Buaya. “Waduh bahaya nih, aku harus memutar otak agar lepas dari cengkraman buaya-buaya lapar ini” pikir si Kancil sambil mundur kembali.

“Baiklah..baiklah..aku sebenarnya pulang membawa pesan raja hutan agar membagikan daging segar kepada kalian, tetapi aku harus menghitung kalian terlebih dahulu, bagimana” si Kancil mulai menyusun strategi untuk lolos dari Si Buaya.

“Baiklah, cil…kita akan berbaris dan mulai berhitung” si Buaya mengajak teman-temannya berbaris dan mulai menghitung. “Eits, bukan kamu yang menghitung tapi aku, soalnya aku harus menghitung dengan cermat jumlah kalian semua..” kata si Kancil.

Maka mulailah si kancil menghitung satu persatu buaya yang berjejer sepanjang sungai itu. “Satu…dua…tiga…empat…lima..” satu persatu Kancil menghitung semua buaya yang berjejer memenuhi sungai dari tepi sungai sampai ke seberang sungai.

Sampai akhirnya di tepian seberang sungai, si Kancil langsung melompat dan berkata kepada para buaya yang berjejer tersebut ” Baiklah jumlah kalian 50 ekor dan aku akan sampaikan kepada raja hutan bahwa kalian sedang menunggu makanan kalian, oke?”. “Makaasih kancil, kapan kami bisa mendapatkan makanan kami?” kata Si Buaya kepada kancil. “Ya tunggu saja sampai aku kembali” kata kancil sambil berlari menjauhi sungai.

Si buaya dan kawan-kawan merasa tertipu dengan akal bulus si kancil sebab hari itu sampai beberapa hari kemudian, si Kancil tak pernah muncul batang hidungnya. Nah adik-adik cerita Dongeng si kancil dan buaya ini sangat menarik bukan?

Semoga kalian terhibur dengan cerita anak si kancil dan buaya ini. Sampai jumpa di cerita anak berikutnya yaa, terima kasih lho telah membaca dongeng si Kancil dan Buaya!