Stop Membandingkan Anak Anda Dengan Yang Lain, Ini Alasannya

Anak adalah karunia Tuhan yang tidak boleh disia-siakan dan harus dididik serta dibesarkan dengan kasih sayang dari orang tuanya. Mendidik anak memang tidaklah mudah, selain butuh kesabaran dan ketekunan, orang tua juga tidak boleh membandingkan anak kita dengan anak yang lain.

Kadang orang tua sering membandingkan anak, baik dari segi prestasi maupun segi yang lainnya, yang dianggap orang tua kurang memadai dari si anak.

Dari sudut pandang cara membesarkan anak, membandingkan anak dengan yang lain adalah sangatlah tidak dibenarkan.

Stop Membandingkan Anak Anda dengan anak yang lain

Proses membesarkan anak perlu kesabaran dan ketelatenan sang orang tua dalam mendidik anak. Tidak jarang ada anak yang belum bisa menjalani kehidupannya dengan sempurna, dan memang semua itu memerlukan proses.

Jika ada kekurangan yang terdapat di diri anak, janganlah orang tua langsung menghakimi anak dengan bermaksud ingin memberitahukan anak kalau ada yang lebih baik dari dirinya.

Alih-alih untuk bisa menyemangati anak karena dibandingkan dengan anak lain yang lebih mampu, pernyataan orang tua yang membandingkan anak dengan anak yang lain justru akan menjadi bumerang bagi si anak.

Mengatakan sesuatu yang anak kita tidak bisa lakukan atau tidak bisa memiliki bakat yang lebih, harus perlu dengan kata-kata yang tidak menyakitkan hati dan perasaan si anak. Bagaimanapun seorang anak memiliki hati dan perasaan, dan jika perasaannya tersakiti, saya yakin Anda sebagai orang tua pasti tahu rasanya khan?

Bagaimana dan Apa yang Terjadi jika membandingkan anak dengan yang lain

Jika anak Anda sering mendapatkan perlakuan dari Anda yang sering membandingkan dirinya dengan yang lain, maka yang bisa terjadi kemungkinan diantaranya :

  1. Anak Anda bisa menjadi anak yang pendendam, karena ia sering dibeda-bedakan dengan temannya. Karena ia merasa diperlakukan “tidak adil” oleh orang tuanya yang sering membanding-bandingkannya.
  2. Berkurangnya harga diri yang bisa menjadi pemicu anak sering melamun dan tidak mau bergaul. Jika dicermati anak yang sering dibandingkan dengan temannya cenderung akan menutup diri dari pergaulan.
  3. Jika berlanjut, tidak menutup kemungkinan jika kelak anak dewasa ia akan terbiasa membanding-bandingkan lagi keturunannya yang ia tidak suka. Karena berbekas ketika ia kecil ia diperlakukan yang sama oleh orang tuanya.
  4. Perbuatan membandingkan anak dengan yang lain, sadar tidak sadar orang tua telah melakukan tindak “bullying” terhadap anak sendiri. Makanya janganlah kita selalu membanding-bandingkan anak dengan yang lainnya.
  5. Anak akan turun semangat hidupnya jika ia sering dibanding-bandingkan. Dengan demikin akan berdampak pula pada proses belajarnya di sekolah dan di pergaulan anak itu sendiri.

Agar Anda sebagai orang tua mau intropeksi terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan ketika kita membanding-bandingkan anak kita dengan yang lain, maka segera mawas diri dan melihat perkembangan anak dengan seksama. Apapun yang dimiliki oleh anak kita adalah karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita agar kita mau menjaga dan merawat mereka.

Apa yang dilakukan orang tua melihat kekurangan pada Anak?

Ketika anak kita ada kekurangannya, cobalah tarik nafas sejenak dan berfikir positif. Terangkan kepada anak Anda bahwa mereka juga manusia dan tidak bisa begitu saja dalam meraih cita-cita. Ada kelebihan dan kekurangan pada setiap diri manusia.

Berikan kalimat-kalimat yang menyentuh perasaan anak kita, agar mereka mau bangkit untuk memperbaiki kekurangan mereka. Berikan semangat bahwa masih banyak diluar sana yang memiliki kekurangan akan tetapi masih bisa berprestasi. Atau Anda bisa juga memperlihatkan tayangan dimana ada orang yang serba kekurangan akan tetapi bisa meraih kesuksesan dalam hidupnya.

Demikian tadi artikel tentang Stop Membandingkan Anak Anda Dengan Yang Lain Ini Alasannya. Semoga ada manfaatnya, dan jika berkenan mohon artikel ini bisa Anda sebarkan lewat media sosial atau tombol sharing di bawah artikel ini.