Bahaya 4 Ciri-Ciri Anak Yang Perlu Anda Waspadai Sejak Dini

Anak merupakan karunia dari Tuhan dan sebagai orang tua kita wajib memelihara anak dari segala kemungkinan yang bisa membahayakan keselamatannya sekarang dan di masa depannya.

Mengasuh anak tidak lepas dari perhatian para orang tua untuk menjaga serta memelihara kesehatan anak.

Aktifitas anak sehari-hari juga harus dipantau apabila terdapat ciri-ciri anak yang membuat orang tua resah. Berikut ciri-ciri anak yang harus diperhatikan oleh orang tua.

1. Ciri Ciri Anak yang Tidak Mau Bergaul

Ciri-ciri anak yang tidak suka bergaul (anti-sosial) sering menyendiri dan tertutup dari pertemanan. Jika dalam anggota keluarga terdapat anak dengan ciri ini, diharapkan para orang tua segera memberikan perhatian khusus agar si anak mau bergaul dan berteman di lingkungan sekitarnya maupun lingkungan sekolahnya.

Sifat menyendiri dan tidak seringnya seorang anak bergaul dalam lingkungan rumah atau sekolah bisa jadi dipicu oleh beberapa faktor, seperti kurangnya percaya diri si anak dalam pergaulan dan belum siapnya mental menghadapi aneka macam ragam perilaku teman-teman yang ditemui dalam pergaulan si anak.

Orang tua yang sigap setelah mengetahui anaknya tidak mau atau enggan bergaul, hendaknya memberikan perhatian dan empati kepada anak yang memiliki ciri-ciri anak seperti itu.

Selalu mendekati dengan kasih sayang dan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan teman-teman si anak, bisa menjadi obat manjur untuk masalah anak.

Memiliki anak dengan ciri-ciri anak pendiam, tidak mau berteman, sering berdiam diri di dalam kamar dan tidak

2. Anak yang Over-Acting (Agresif)

Anak yang terlalu bersemangat atau bahasa sekarang over-acting,  juga tidak terlalu baik. Kebalikan dari anak yang tidak mau bergaul (anti sosial) ini merupakan ciri yang harus diawasi oleh orang tua kepada anaknya.

Anak yang memilki agresifitas yang tinggi bisa membahayakan dirinya dan teman-temannya. Sesekali mungkin bisa ditolerir, namun anak yang sangat sulit dikendalikan segala tindakannya ini harus segera ditangani oleh dokter ahli.

Anak yang agresif memiliki ciri seperti membuat orang lain tidak nyaman dan tidak mau mendekati anak yang hiperaktif dan sering berperilaku melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan, misalnya saja mendorong teman, mengejek, bahkan sampai membuat luka orang lain seperti dipukul dan sebagainya.

Orang tua harus berhati-hati dalam mengawasi anak yang memiliki ciri-ciri agresif dalam kesehariannya. Sebenarnya perilaku agreasif merupakan ciri yang umum dalam diri anak berusia 3-4 tahun yang masih mencari jati dirinya. Dan sebenarnya pengobatan dan penanganan hal ini masih banyak cara yang mudah ditempuh, asalkan orang tua mau bersabar dalam mengupayakannya.

3. Ciri-ciri Anak Hiperaktif

Anak yang memiliki ciri hiperaktif tinggi bisa ditandai dengan aktifitas yang tidak bisa dikendalikan. Jika sedang bermain, ciri anak yang hiperaktif terkadang membuat orang tua menjadi kesal.

Biasanya ciri anak yang memiliki sifat hiperaktif bisa dilihat ketika anak berusia 3 – 4 tahun. Di usia ini orang tua bisa melihat perilaku anak jika memiliki ciri-ciri anak hiperaktif.

Anak hiperaktif akan sulit sekali berkonsentrasi. Namun memang ciri anak tidak bisa langsung di-justifikasi kalau si anak memang hiperaktif.

Berikan waktu agar si anak bisa diindikasikan sebagai anak yang hiperaktif dengan membedakan dengan anak-anak lain seusianya.

Konsulitasikan kepada dokter ahli atau psikolog keluarga Anda untuk memberikan metode-metode penyembuhan anak yang memiliki ciri-ciri anak hiperaktif.

4. Sering Berubah-Ubah Mood

Saat ini sedang ramai diberitakan seputar seorang selebritis yang memiliki ciri atau temperamental yang sering berubah-ubah atau sering disebut dengan bipolar disorder.

Bipolar disorder adalah sebuah keadaan dimana seseorang dengan mudahnya berpindah “mood” dari senang ke sedih atau sebaliknya, bahkan dari kondisi tertentu hingga ke kondisi yang lain dalam tempo yang singkat.

Jika orang tua memilki anak yang memiliki perubahan mood yang cepat bahkan melihat anak dalam kondisi yang depresi, hendaknya orang tua membantu dengan berkomunikasi serta menanyakan kondisi si anak.

Selain meminta bantuan kepada dokter ahli/ psikolog, orang tua harus ikut berperan aktif dalam menghilangkan perilaku anak yang tidak baik ini.

Namun kedekataan orang tua dengan anak bisa saja me-minimalisir ciri-ciri anak yang membahayakan seperti tersebut diatas. Kehangatan rangkulan orang tua dan persahabatan anak dan orang tua bisa menghidarkan anak dari ciri yang tidak kita inginkan kepada anak kita.

Demikianlah artikel seputar ciri-ciri anak yang perlu Anda waspadai sejak dini. Semoga bermanfaat bagi Anda dalam mengasuh serta mendidik anak tercinta.